Minggu, 25 September 2016

Katanya

Diposting oleh pasandaa di 00.07.00 0 komentar
Lelah hati berkeping pecah
Entah, hukum macam apa ini?
Aku pekerja paruh waktu tak berbayar
Mentari mengintip berangkat diriku
Mentari hendak menutup matanya pulanglah diriku
Tak paham hukum ini bagaimana?
Mencerdaskan katanya!
Mencerdaskan tapi menyakitkan!
Tak pernah beri istirahat
Pulangpun tugasku belum usai
Tak mengerti lelah
Kerjakan!
Hindari auman-auman singanya
Bagai memberi susu pada primata yang haus
Tuntut ilmu tinggipun masih tak diberi kerjaan
Libur katanya!
Hanya untuk mereka
Membesarkan perut lebar mereka dengan yang haram
Bagi kami libur tuk kerjakan tugas!
Tolong...

Jumat, 10 Juli 2015

Hallo kak

Diposting oleh pasandaa di 09.14.00 0 komentar
Angin-angin kecil itu terlalu senang untuk berlarian, tak paham kalau aku kedinginan. Rintikan hujan pun terlalu senang untuk menjatuhkan diri ke bumi, tak paham, kalau itu akan membuatku menjadi basah. Waktu itu aku terjebak hujan di lobby sekolah, sial!. Aku tak mengerti, aku begitu membenci hujan. Dan biasanya aku akan mual jika beberapa sabhabatku bercerita akan merasa kisah cintanya terasa begitu romantis ketika mereka mulai menari dibawah hujan bersama sang pangerannya . Apa maksudnya? Tak paham, cinta macam apa itu. Bodohnya aku, atau memang aku yang tak normal? tak berpandangan bahwa gerimis itu romantis?
" loh kamu kok belum pulang?" suara berat itu mengagetkanku. 
" Eh kak Aldy, iya kak masih deres nih, daripada sakit mending aku nungguin biar sedikit reda dulu" jawab ku sembari memberi senyum terbaikku. 
"emang kamu enggak dijemput?" tanya nya lagi
" enggak kak, tadi aku bilang kalau aku mau pulang sendiri dan sialnya sekarang aku terjebak hujan, palingan nanti pulang naik BRT" timpal ku berharap kalaupun kak Aldy mau menghantarku pulang
" hmm, gitu ya, ya udah deh aku temenin ya" katanya sembari mematikan mesin motornya dan melepas jaket jeans nya yang mulai basah karena hujan, dia akan pulang tapi tak mengenakan mantel? Bodoh, pasti dia akan sakit setelah ini.
" duh ga usah kak, entar ngerepotin, kak Aldy kalo mau pulang duluan aja gapapa kok"
" enggak, enggak ngerepotin kok" datangnya menghampiriku dan ikut duduk disebelahku.
" oke, kalau kak aldy yang mau" jawabku dan senyumku tersimpul diwajahku.
Sesekali aku melihat jam tangan yang melingkar ditangan kiriku. Sudah hampir setengah tujuh malam, namun hujan tak kunjung reda juga. Takutnya kalau sudah jam tujuh BRT sudah tak beroperasi lagi. Aku ingin meminta jemput saja, sialnya ponselku telah mati tak bernyawa.
" kok diem aja? " suara itu mengagetkanku lagi, ya suara kak Aldy
" hmmm, gapapa kak, ini lho udah mau setengah tujuh tapi hujan enggak reda-reda,"
" ya udah bareng aku aja, yukk hujan nya udah ga terlalu deras, lagian kalau kamu nungguin hujan reda kamu palingan enggak dapet BRT" katanya sambil berdiri didepan ku.
Seketika jantungku berhenti berdetak, Gilaaaaa aku semalam mimpi apa? kak Aldy orang yang sudah lama aku dambakan, menawariku untuk mengajak pulang??
" kok diem aja? ayokk"
" eh iya kak, tapi arah rumah kita kan enggak searah?"
"gapapa kok , yaudah ayokk, kamu nih bawel bangetttt" katanya sambil menarik tanganku lembut.
Sejenak duniaku seperti tak berotasi, aku menyetuhnya. Entah apa yang memantrai ku, kakiku melangkah menuju motor kak Aldy dan aku naik keatasnya. Kini sudah tak ada lagi batas diantara kita. Tangan kak Aldy membimbing tanganku untuk memeluk pinggangnya.
" Pegangan ya entar jatuh hahaha"
" eeee iya kak" senyum terindah muncul diwajahku.
Saat ini aku menyadari gerimis itu romantis. Aku boleh merasakan untuk sekear memeluk pinggang kak Aldy dibawah rintikan hujan. Aku mencintainya.

"Dek bangun dekk, udah jam berapa nih?? kamu masuk sekolah enggak?"
" haaaa??" suara tu membangunkanku, suara yang ku kenal sebagai suara Bunda ku.
" ehh iya Bun" jawabku pasrah. Mungkin aku memang hanya bisa memiliki kak aldy dalam bunga tidurku saja. Mimpi. sial. Jantungku seperti bertubu-tubi dihujam oleh sebilah mata pisau yang begitu tajam.Aku merindukan gerimis itu lagi.


Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan,
 Aku tak kan mampu mengubahku hanyalah kau yang ada direlungku 
Hanyalah diirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta 
Kau bukan hanya sekedar indah kau tak akan terganti
 

pasandaa Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea